Profil Desa Pandanretno
Ketahui informasi secara rinci Desa Pandanretno mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Pandanretno, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Mengupas potensi sebagai sentra tape ketan legendaris, kekuatan UMKM, serta ketangguhan masyarakat dalam mitigasi bencana di lereng subur Gunung Merapi.
-
Sentra Tape Ketan Legendaris
Desa Pandanretno dikenal luas sebagai pusat produksi tape ketan hijau berkualitas tinggi, sebuah industri rumahan yang menjadi ikon kuliner dan penggerak utama perekonomian desa.
-
Komunitas Tangguh Lereng Merapi
Masyarakatnya hidup dengan tingkat kewaspadaan dan resiliensi yang tinggi sebagai bagian dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi, memadukan kearifan lokal dengan sistem mitigasi modern.
-
Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal
Perekonomian desa secara dominan ditopang oleh keterampilan mengolah hasil pertanian (beras ketan) menjadi produk fermentasi bernilai tambah (tape) yang resep dan tekniknya diwariskan secara turun-temurun.
Di lereng Gunung Merapi yang subur namun penuh tantangan, Desa Pandanretno di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, telah mengukir identitasnya melalui cita rasa manis legit dari tape ketan. Desa ini merupakan bukti nyata bagaimana kearifan lokal dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh. Di tengah kewaspadaan konstan sebagai masyarakat yang hidup berdampingan dengan salah satu gunung api teraktif di dunia, warga Pandanretno justru menemukan kekuatan dalam tradisi kuliner. Mereka bukan hanya penghasil, melainkan penjaga resep warisan yang menjadikan tape ketan Pandanretno sebuah legenda, sekaligus simbol dari resiliensi dan semangat hidup komunitas lereng Merapi.
Geografi dan Kehidupan di Kawasan Rawan Bencana
Secara geografis, Desa Pandanretno menempati wilayah seluas 2,01 kilometer persegi di lereng selatan Gunung Merapi. Seluruh wilayahnya berada di dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB), sebuah status yang secara fundamental membentuk cara hidup, tata ruang dan pandangan dunia masyarakatnya. Posisi ini, di satu sisi, memberikan berkah berupa tanah vulkanik yang sangat subur, ideal untuk pertanian padi dan beras ketan yang menjadi bahan baku utama produk unggulan mereka. Di sisi lain, posisi ini menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan tanpa henti terhadap potensi bahaya erupsi.Secara administratif, Desa Pandanretno terdiri dari delapan dusun, yakni Dusun Pandanretno, Gatak, Karang, Keron, Klatak, Kwaderan, Pucungan, dan Sabrang. Jaringan infrastruktur di desa ini, termasuk jalan dan bangunan publik, dirancang dengan mempertimbangkan fungsi vital sebagai jalur dan titik evakuasi. Kehidupan di Pandanretno ialah sebuah keseimbangan dinamis antara memanfaatkan kesuburan alam dan menghormati kekuatan destruktifnya, sebuah harmoni yang lahir dari pengalaman panjang hidup sebagai "penjaga gerbang" Gunung Merapi.
Demografi dan Karakter Masyarakat yang Adaptif
Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Pandanretno dihuni oleh sekitar 3.250 jiwa. Dengan luas wilayah yang relatif kecil, tingkat kepadatan penduduknya tergolong tinggi, yaitu sekitar 1.617 jiwa per kilometer persegi. Karakter masyarakat yang terbentuk di lingkungan ini ialah adaptif dan inovatif. Mereka tidak hanya pasrah pada kondisi alam, tetapi secara aktif mencari cara untuk mengubah tantangan menjadi peluang yang menopang kehidupan.Sifat adaptif ini tecermin dalam pilihan ekonomi mereka. Ketika pertanian skala besar memiliki risiko tinggi akibat potensi erupsi, masyarakat fokus pada produk olahan bernilai tambah tinggi dengan masa simpan yang relatif baik, seperti tape ketan. Karakter komunal dan gotong royong juga sangat kuat, terutama dalam konteks mitigasi bencana. Sistem sosial yang erat menjadi modal utama dalam penyebaran informasi peringatan dini dan proses evakuasi yang cepat dan terorganisir. Masyarakat Pandanretno adalah komunitas pembelajar yang terus-menerus menyesuaikan strategi hidup mereka berdasarkan "bahasa" alam dari Gunung Merapi.
Tape Ketan sebagai Ikon Kuliner dan Jantung Ekonomi
Jika ada satu hal yang mendefinisikan Desa Pandanretno, maka itu ialah tape ketan. Desa ini merupakan sentra produksi tape ketan yang kualitas dan cita rasanya telah melegenda di kawasan Magelang dan sekitarnya. Tape ketan Pandanretno memiliki ciri khas rasa manis yang pas, sedikit kandungan alkohol dari hasil fermentasi alami, tekstur ketan yang lembut, serta aroma yang khas. Produk ini umumnya dibungkus secara tradisional menggunakan daun pisang atau ditempatkan dalam wadah plastik kecil dengan alas daun jambu, memberikannya penampilan yang otentik.Industri ini telah menjadi jantung perekonomian desa, menyediakan sumber pendapatan utama bagi ratusan keluarga. Proses produksi yang diwariskan secara turun-temurun menjadi sebuah ritual ekonomi yang melibatkan ketelitian dan kearifan lokal dalam menakar ragi dan mengatur suhu fermentasi. Popularitasnya sebagai oleh-oleh khas membuat permintaan terhadap tape ketan Pandanretno tetap stabil, bahkan meningkat pada musim liburan atau perayaan hari besar. Keberhasilan ini membuktikan bahwa produk kuliner berbasis tradisi mampu menjadi penggerak ekonomi yang andal dan berkelanjutan.
UMKM Rumahan sebagai Pilar Perekonomian
Kekuatan industri tape ketan di Desa Pandanretno tidak terletak pada satu pabrik besar, melainkan pada jaringan ratusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berbasis di rumah-rumah warga. Model industri rumahan ini menjadikan ekonomi desa lebih inklusif dan merata, di mana keuntungan tidak terpusat pada segelintir pihak. Para pelaku UMKM ini, yang sebagian besar ialah ibu rumah tangga, mampu menjalankan roda produksi sambil tetap mengurus keluarga.Model UMKM ini juga menjaga otentisitas dan kualitas produk. Setiap produsen memiliki "sentuhan" khasnya sendiri, meskipun secara umum mengikuti resep warisan yang sama. Pemerintah desa dan dinas terkait terus memberikan dukungan berupa pelatihan pengemasan, higienitas produksi, dan strategi pemasaran agar UMKM ini dapat terus berkembang dan bersaing. Keberadaan ratusan UMKM ini menjadikan Pandanretno sebagai ekosistem wirausaha yang hidup, di mana setiap rumah berpotensi menjadi unit produksi yang berkontribusi pada denyut nadi ekonomi desa.
Sektor Pertanian sebagai Fondasi dan Penyuplai Bahan Baku
Di balik kesuksesan industri tape ketan, terdapat sektor pertanian yang berfungsi sebagai fondasi utama. Aktivitas pertanian di Desa Pandanretno sangat vital, terutama dalam penyediaan bahan baku utama, yaitu beras ketan. Meskipun sebagian pasokan mungkin didatangkan dari luar desa untuk memenuhi skala produksi yang besar, para petani lokal tetap membudidayakan padi dan beras ketan di lahan-lahan sawah mereka yang subur.Selain beras ketan, pertanian juga berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat. Warga memanfaatkan lahan pekarangan mereka untuk menanam berbagai jenis sayuran, umbi-umbian, dan buah-buahan untuk konsumsi sehari-hari. Beberapa warga juga masih memiliki kebun salak, komoditas yang umum dijumpai di Kecamatan Srumbung. Sinergi antara sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku dan pangan dengan sektor industri pengolahan sebagai pencipta nilai tambah merupakan formula keberhasilan ekonomi Desa Pandanretno. Model ini menunjukkan kemandirian sebuah desa dalam mengelola sumber dayanya dari hulu hingga hilir.
